ALASAN

Pertama, karena gaya hidup yang sudah serba internet (yang di dalamnya sudah sangat praktis untuk mendapatkan berbagai informasi bahkan jual beli apapun tinggal tambah pengetahuan dikit orang-orang pasti bisa menggunakan internet ini seperti yang mereka inginkan). Akupun tertarik dengan gaya hidup seperti itu sampai sampai aku ingin bisa semuanya lebih dulu dari pada mereka.
Aku kini bisa menelusuri yang belum aku kuasai sampai ku gunakan seperti sudah biasa.
Kini aku punya yang mungkin kurang masuk akal buatku. Tapi untuk mengisi waktu luangku, aku telusuri juga mimpiku di mulai dari internet ini. Menjadi kenyataan ataupun tidak, menurutku, aku harus lakukan langkah yang mengarah pada mimpiku ini.
Setitik harapan aku simpan dan ku sembunyikan. Ku tutup karena ku tak ingin hati ini tergores oleh harapan yang sia-sia. Tapi ku simpan agara menjadi agar semuanya terwujud.
Semua itu memanglah hanya sebuah mimpi. Tapi itu bukan hanya jika ku jadikan harapan yang akan berevolusi menjadi do'a yang akan mewujudkan satu kenyataan yang sebelumnya terlihat sangat tidak mungkin terjadi. Meskipun tidak terjadi seperti itu, mimpi ini tetap bukanlah hanya sebuah mimpi. Melainkan jadi cambuk yang memecutku karena kulakukan langkah yang konyol. Cambuk itu terus mendorongku ke arah yang lebih baik. Dengan rasa sakit itulah aku akan bangkit dan marah.
Aku tak mau langkah yang ku lakukan menjadi sia-sia.
Keringan yang keluar dari tubuhku tetap pergi tinggalkanku tanpa melihat kebelakang.
Akupun berfikir seperti itu terus maju ke depan hadapi apapun yang harus  kuhadapi.
Semua mimpiku bukanlah hanya mimpii....................